Pada tanggal 20 Juni 2024, di Kampus Institut Teknologi Indonesia, tepatnya di ruang Meeting Gedung Achmad Bakrie, suasana penuh antusias terlihat saat perwakilan dari PKR Nuklir bertemu dengan Program Studi Teknik Kimia. Acara ini dipimpin oleh Dr. Aniek Sri Handayani, yang tidak hanya menyambut perwakilan PKR Nuklir tetapi juga memandu diskusi strategis mengenai implementasi Kerjasama Magang TA dan Penelitian dalam Program Magang Berbasis Kampus (MBKM).
Dosen-dosen yang ahli dari Prodi Teknik Kimia turut hadir untuk memberikan wawasan dan pandangan mendalam terkait potensi kolaborasi ini. Diskusi berfokus pada bagaimana PKR Nuklir dapat berperan dalam mendukung peningkatan kapasitas mahasiswa dalam bidang teknik kimia, serta memperluas cakupan penelitian yang berorientasi pada solusi industri yang berkelanjutan.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Institut Teknologi Indonesia untuk memperluas jaringan kerjasama dengan industri, sekaligus memajukan pendidikan dan riset di bidang teknik kimia.
Tangerang Selatan, 24 Juni 2024 – Institut Teknologi Indonesia (ITI) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED) telah resmi menandatangani perjanjian kerjasama daring kolaboratif pada tanggal 24 Juni 2024. Perjanjian ini ditujukan untuk memperkuat kerjasama dalam bidang pendidikan dan penelitian antara Program Studi Teknik Kimia ITI dan Program Studi S1 Kimia UNIMED.
Kepala Program Studi Teknik Kimia ITI, Dr. Ir. Aniek Handayani, M.T.,IPM dan anggota tim Ir. Satrio Kuntolaksono, Ph.D bersama-sama memimpin proses hibah ini dari ITI. Dari pihak UNIMED, proses ini dipimpin oleh Ibu Marini Damanik, Ph.D., Ibu Elfrida Ginting, Ph.D., dan Bapak Moondra Zubir, Ph.D. Perjanjian ini meliputi beberapa aspek penting, termasuk pertukaran dosen dan mahasiswa, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk program pertukaran mahasiswa melalui Masyarakat Berbasis Kampus Merdeka (MBKM), serta produksi video pembelajaran.
Menurut Ibu Aniek, kerjasama ini diharapkan dapat membawa manfaat signifikan bagi kedua institusi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian di bidang teknik kimia dan kimia. “Kami sangat bersemangat dengan potensi kolaborasi ini. Pertukaran dosen dan mahasiswa akan memperkaya pengalaman akademik mereka, sementara SOP yang jelas akan memudahkan proses administratif untuk mahasiswa yang ingin mengikuti program MBKM,” ujarnya dengan antusias.
Bapak Satrio menambahkan, “Perjanjian ini juga akan memfasilitasi pengembangan kurikulum yang lebih komprehensif dan relevan dengan tuntutan industri saat ini. Melalui produksi video pembelajaran, kami berharap dapat menciptakan sumber daya edukasi yang dapat diakses secara luas, tidak hanya untuk mahasiswa di kedua universitas tetapi juga untuk masyarakat umum.”
Dari UNIMED, Ibu Marini menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi untuk meningkatkan daya saing lulusan. “Dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, kami yakin dapat melahirkan generasi lulusan yang siap bersaing di tingkat global,” ungkapnya.
Perjanjian ini didokumentasikan dalam Nomor Perjanjian Kontrak 09/E2/PPK/SPK/PDK/2024 yang menetapkan komitmen kedua belah pihak untuk melaksanakan semua program kerjasama dengan penuh integritas dan tanggung jawab.
Menanggapi perjanjian ini, Bapak Moundra menegaskan, “UNIMED sangat berterima kasih atas inisiatif ITI dalam memulai kerjasama ini. Kami yakin akan menciptakan sinergi yang positif dalam mencapai tujuan bersama kami.”
Kerjasama ini juga menjadi bagian dari upaya lebih luas untuk memperkuat jaringan kolaboratif antar perguruan tinggi di Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi nasional.
Perjanjian ini tidak hanya mencatat momentum penting dalam kemitraan akademik antara ITI dan UNIMED tetapi juga menggambarkan komitmen kedua institusi untuk terus mengembangkan inovasi dan keunggulan dalam bidang teknik kimia dan kimia. Diharapkan, ke depannya, kerjasama ini dapat menginspirasi kolaborasi serupa antar lembaga pendidikan lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi terhadap pembangunan bangsa.
Tangerang Selatan, 21 Juni 2024 – Dua proposal penelitian dari Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia (ITI) berhasil meraih pendanaan dari Bantuan Insentif untuk Penelitian dan Pengembangan (BIMA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2024. Tim yang dipimpin oleh Prof. Ratnawati dan Dr. Sidik Marsudi menjadi peraih hibah yang diumumkan pada hari ini.
Tim Prof. Ratnawati, yang juga melibatkan Prof. Dwita Suastiyanti dari Prodi Teknik Mesin ITI dan Prof. Praswati PDK Wulan dari Teknik Kimia Universitas Indonesia, fokus pada penelitian tentang “Pengembangan komposit nanoselulosa-TiO2 untuk aplikasi fotodegradasi dan desinfeksi limbah cair rumah sakit secara simultan.”
Sementara itu, tim Dr. Sidik Marsudi berkolaborasi dengan Prof. Enjarlis, Dr. Kudrat Sunandar, serta Prof. Riana Herlina L. dari Prodi Teknik Sipil ITI dan Shinta Leonita, M.Si. dari Prodi Teknologi Industri Pertanian ITI. Selain itu, proposal ini juga berkolaborasi lintas institusi yang berasal dari BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional). Kedua peneliti tersebut bernama Dr. Murni Handayani dan Dr. Sudiyarmanto. Tim inimempunyai judul “Green sintesis nanokomposit reduced graphene oxide (rGO) terdekorasi zeolitic imidazolate frameworks-8 (ZIF-8) untuk CO2 Capture.”
Ketua Tim Prof. Ratnawati, Prof. Ratnawati, menyatakan, “Kami sangat bersyukur atas dukungan dan kepercayaan Kemdikbudristek dalam mendanai penelitian kami yang akan berdampak positif bagi penanganan limbah cair rumah sakit.” Sementara itu, Dr. Sidik Marsudi menambahkan, “Kami berharap penelitian kami dapat memberikan solusi inovatif dalam penangkapan CO2 yang ramah lingkungan.”
Kedua tim ini menunjukkan kolaborasi yang kuat antara berbagai program studi di ITI dalam menghadirkan solusi-solusi teknologi yang relevan dan berdaya saing global. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Pembuat : Satrio Kuntolaksono, Ph.D. Editor : Yuli Nurul Maulida, Dr. Sri Handayani